Rabu, 11 Oktober 2017

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TERINTEGRASI
POWER SUPLY DC 12 V
(IC LM 7812 DAN LM 7912)
 

Dosen : Samsul Mujakar, S.Pd
Sufirman (16222049)

TEKNIK ELEKTROMEDIK ANDAKARA JAKARTA
2017

LAPORAN POWER SUPPLY

A.    TUJUAN
1.   Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian power supply
2.   Mahasiswa dapat merangkai rangkaian power supply.
3.   Mahasiswa dapat menganalisis karakteristik rangkaian power supply.
4.   Mampu membuat Power Supply secara sederhana.
5.   Mengetahui aplikasi, dan prinsip kerja dari Power Supply.
6.   Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dari masing- masing komponen yang menyusun power supply itu sendiri.

B.    DASAR TEORI
1.   Pengertian Power Supply
Adaptor adalah perangkat elektronik yang dapat merubah tegangan listrik (AC) yang tinggi menjadi tegangan listrik (DC) yang rendah, tetapi ada juga adaptor yang dapat merubah tegangan listrik yang rendah menjadi tegangan listrik yang tinggi. Adaptor, accumulator (aki), dan baterai merupakan salah satu contoh penyuplai daya (Power supply). Keuntungan dari adaptor dibanding dengan baterai maupun accumulator adalah sangat praktis berhubungan dengan ketersediaan tegangan, karena adaptor dapat di ambil dari sumber tegangan AC yang ada di rumah, dimana pada zaman sekarang ini setiap rumah sudah menggunakan listrik. Selain itu, adaptor mempunyai jangka waktu yang tidak terbatas jika ada tegangan AC, tegangan AC ini sudah merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia.
Fungsi Power Supply dalam komponen komputer sangat vital, karena powersupply merupakan pembagi arus untuk semua perangkat. Power supply berfungsi untuk mengubah tegangan dari arus AC menjadi tegangan DC, itu dikarenakan perangkat - perangkat hanya dapat beroperasi dengan arus DC.
a.      Transformator
Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnetyang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lainTransformator bekerja berdasarkan prinsip induksielektromagnetik.Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder transformator ada dua jenis yaitu:
1.   Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).


2.     Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).

Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).


Gambar  Bagian Transformator


Pada skema transformator di samping, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:

Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah[2]:
δΦ = Є x δt (1)
Dan untuk rumus GGL induksi yang terjadi dililitan sekunder adalah
Є = N δΦ/δt (2)
Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, maka
δΦ/δt = Vp/Np = Vs/Ns (3)
Dimana dengan menyusun ulang persamaan akan didapat
Vp/Np = Vs/Ns (4)
Sedemikian sehingga
Vp.Ip = Vs.Is (5)

Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)  
Np = jumlah lilitan primer 
Ns = jumlah lilitan sekunder

2.  Dioda
Dalam elektronika, dioda adalah salah satu jenis komponen aktif yang berfungsi sebagai komponen penyearah. Dioda terbuat dari semikonduktor jenis silikon dan germanium. Dioda disusun menggunakan semikonduktor jenis p sebagai kutub positif (+) dan semikonduktor jenis n sebagai kutub negatif (-).
Karena dioda termasuk komponen aktif, arus listrik yang mengalir dari sambungan p ke sambungan n akan dilewatkan jika tegangan listrik yang dilewatkan pada dioda berbahan silikon minimal 0,7 volt dan pada dioda berbahan germanium minimal 0,3 volt.
Dioda juga berfungsi sebagai sakelar dalam rentang tegangan rendah. Sebagai contoh pada dioda jenis silikon, jika tegangan kurang dari 0,7 volt tegangan tidak dilewatkan dan jika tegangan lebih besar dari 0,7 volt tegangan dilewatkan. Kebanyakan dioda digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya.Dioda dibagi dalam beberapa jenis yaitu dioda penyearah, dioda zener, dan dioda foto.
Pada dioda penyearah, jika arus listrik yang lewat searah dengan arah dioda yaitu dari potensial tinggi ke potensial rendah, dan tegangan bernilai lebih besar dari tegangan minimum dioda, arus akan dilewarkan. Namun jika dioda dipasang berkebalikan dengan arah arus listrik, dioda berfungsi untuk menghambat arus listrik yang lewat.
Kapasitas dioada memiliki batas, sehingga jika tegangan disambungan n jauh lebih besar dari pada tengan di sambungan p, puluhan atau ratusan volt, kemungkinan dioda akan breakdown karena tidak mampu menahan aliran arus listrik. Dioda penyearah antara lain digunakan untuk menyearahkan arus listrik bolak-balik pada transformator dan mencegah arus berbalik arah dalam rangkaian elektronika.


Gambar dan simbol dioda penyearah

Simbol-simbol Dioda : 

Gambar simbol-simbol dioda


Fungsi Dioda :
1.            Penyearah, contoh :dioda bridge.
2.            Penstabil tegangan (voltage regulator), yaitu dioda zener.
3.            Pengaman /sekering.
4.           Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas/membuang levelsinyal yang ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu.
5.           Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen dc kepada suatu sinyal ac.
6.            Pengganda tegangan.
7.           Sebagai indikator, yaitu LED (Light Emitting Diode).
8.           Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier.
9.           Sebagai sensor cahaya, yaitu dioda photo.
10.        Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), yaitu dioda varactor.
Dioda mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Penyearah tegangan ini ada 2 macam, yaitu :
1.     Penyearah setengah gelombang (half-wave rectifier)
Dioda menyearahkan tegangan AC yang berbentuk gelombang menjadi tegangan DC hanya siklus positif tegangan AC saja.Sedangkan pada saat siklus negatifnya dioda mengalami panjar balik (reverse bias) sehingga tegangan beban menjadi nol.


Gambar 3 Penyearah setengah gelombang (half-wave rectifier)

Pada gambar  di atas, Vi sebagai tegangan input rangkaian yang mempunyai nilai sebesar 20Vpp (20V peak to peak artinya jarak tegangan antara puncak tegangan dan lembah tegangan). Sesuai dengan karakteristik dioda yaitu panjar maju (forward bias) hanya melewatkan tegangan positif saja, maka hanya gelombang positif saja yang dilewatkan sedangkan gelombang negatif tidak dilewatkan. Setelah disearahkan menggunakan dioda maka akan di dapat bentuk gelombang seperti pada gambar di sebelahnya. Setelah itu bisa dihitung nilai Vrms dan Vdc nya.

2.    Penyearah gelombang penuh (full-wave rectifier)
Dioda digunakan sebagai penyearah gelombang penuh, dalam artian dioda akan bekerja secara bergantian menyearahkan tegangan AC pada saat siklus positif dan negatif. Penyearah gelombang penuh ada 2 macam dan penggunaannya disesuaikan dengan transformator yang dipakai. Untuk transformator dengan CT (Center Tap) menggunakan 2 dioda saja sebagai penyearahnya sedangkan untuk transformator biasa digunakan jembatan dioda (dioda bridge).
Pada dioda bridge, hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator pada saat siklus yang sama. Untuk memahami cara kerja dioda bridge, perhatikanlah gambar berikut.
         Gambar 4. Penyearah gelombang penuh (full-wave rectifier)

Saat siklus positif, arus mengalir melalui dioda D2 menuju beban dan kembali melalui dioda D3. Pada saat yang bersamaan pula, dioda D1 dan D4 mengalami panjar balik (reverse bias) sehingga tidak ada arus yg mengalir atau kedua dioda tersebut bersifat sebagai isolator.Sedangkan pada saat siklus negatif, arus mengalir melalui dioda D1 menuju beban dan kembali melalui dioda D4.Karena dioda D2 dan D3 mengalami panjar balik (reverse bias) maka arus tidak dapat mengalir pada kedua dioda ini.
Kedua hal ini terjadi berulang secara terus menerus hingga didapatkan tegangan  beban yang berbentuk gelombang penuh yang sudah disearahkan (tegangan DC).
Untuk Jembatan dioda (diodabridge) ini tersedia dalam bentuk 1 komponen saja dipasaran. Jika ingin membuat merancang sendiri bisa dibuat dengan menggunakan 4 dioda yang sama karakteristiknya.
Yang harus diperhatikan adalah kapasitas arus yang dilewatkan oleh dioda harus lebih besar dari besar arus yang dilewatkan pada rangkaian.

3.  Kapasitor
Kapasitor disebut juga kondensator adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu tertentu tanpa disertai reaksi kimia.Besaran yang diukur pada sebuah kapasitor adalah kapasitansi yang dinotasikan dengan C.
Satuan kapasitansi adalah farad (F).Dalam bidang elektronika, satuan farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan. Dalam praktek biasanya dipergunakan satuan farad dalam bentuk pecahan seperti
1 Farad (F)                      = 1.000.000 µF(Micro Farad)
1 Micro Farad (µF)        = 1.000 nF (Nano Farad)
1 Nano Farad (nF)         = 1.000 pF (Piko Farad)

Kapasitor dibagi dalam jenis kapasitor polar dan kapasitor non-polar. Kapasitor non-polar dapat dipasang bolak-balik pada rangkaian elektronika, tanpa memperhatikan kutub positif dan negatifnya.
Pada kapasitor polar, kutub negatif (-) digambarkan sebagai garis putih.Pemasangan kutub positif (+) dan kutub negatif (-) kapasitor yang salah pada rangkaian elektronika dapat menyebabkan rangkaian rusak atau meledak.
Fungsi dan tujuan pemasangan kapasitor :
a.    Memisahkan arus bolak-balik (AC) dengan arus searah (DC)
b.   Sebagai filter sebagai rangkaian catu daya
c.    Sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian pemancar
d.   Menghilangkan bouncing atau loncatan api pada sakelar
e.    Menghemat daya listrik pada lampu TL


Gambar dan simbol kapasitor



4.  IC Regulator
Integrated circuit atau IC adalah komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain.IC adalah komponen yang dipakai sebagai otak peralatan elektronika.IC regulator rangkaian regulasi atau pengatur tegangan keluaran dari sebuah catu daya agar efek dari naik atau turunnya tegangan jala-jala tidak mempengaruhi tegangan catu daya sehingga menjadi stabil.
IC regulator digunakan untuk meregulasi tegangan, tegangan yang keluar setelah melalui IC regulator akan sesuai dengan jenis IC.
Misalkan IC 7805 maka tegangan yang keluar sebesar +5V.IC 7805 mempunyai arti 78 adalah menstabilkan tegangan positif.Sedangkan 05 adalah besarnya tegangan yang keluar sebesar +5V. Sedangkan untuk IC 7905 mempunyai arti 79 adalah menstabilkan tegangan negatif dan 05 adalah besarnya tegangan yang keluar sebesar -5V.
Untuk mengetahui kaki pada IC regulator kita dapat melihat posisi IC, apabila pada IC tertera kode IC maka terhitung dari kiri ke kanan adalah kaki satu,dua dan tiga. Pada IC 78xx kaki satu adalah kaki input, kaki dua adalah kaki ground dan kaki tiga adalah kaki output. Sedangkan untuk IC79xx kaki satu adalah kaki ground, kaki dua adalah kaki input, kaki tiga adalah kaki output.
Gambar dan simbol IC regulator

5.    PCB
Papan sirkuit cetak (bahasa Inggris: printed circuit board atau PCB) adalah sebuah papan yang penuh dengan sirkuit dari logam yang menghubungkan komponen elektronik satu sama lain tanpa kabel. Papan sirkuit ini mendapatkan namanya karena diproduksi secara massal dengan cara pencetakan.

Kronologi sejarah
1936 - Papan sirkuit cetak pertama kali ditemukan oleh Paul Eisler, ilmuwan Austria yang memasukkan penggunaan papan sirkuit ini ke dalam sebuah radio.
1943 - Amerika Serikat menggunakan papan sirkuit dengan jumlah besar dalam radio militer mereka.
1948 - Komersialisasi papan sirkuit cetak di Amerika Serikat.
Setelah tahun 1950, papan sirkuit cetak telah digunakan secara massal di dalam industri elektronik.

Klasifikasi
Papan sirkuit cetak dapat digolongkan atas beberapa jenis berdasarkan:
Ø  Susunan lapis
1.        Lapis tunggal
2.        Lapis ganda
3.        Multi lapis (4, 6, 8 lapis)
Ø  Bentuk
1.       Keras
2.        lunak (fleksibel)
3.        Gabungan keras dan lunak
Ø  Spesifikasi
1.        Konvensional
2.        Penghubung kepadatan tinggi (High Density Interconnect)
Ø  Material basis
1.        FR4
2.        Logam
3.        Keramik


C.   ALAT DAN BAHAN
1.   Alat
1.   Solder .......................................................................     1 buah
2.   Tang Potong .............................................................     1 buah
3.   Obeng plus (+) ..........................................................     1 buah
4.   Multimeter ................................................................     1 buah
5.   Cutter/Gunting..........................................................     1 buah
6.   Penggaris...................................................................     1 buah
7.   Selotip.......................................................................     secukupnya
8.   Amplas......................................................................     secukupnya

2.  Bahan
1.   Kapasitor ..................................................................     6 buah
2.                IC Regulator 7812.....................................................    1 buah
3.                IC Regulator 7912 …………………………………    1 buah
4.                Dioda 1N4001...........................................................    4 buah
5.                PCB...........................................................................    1 buah
6.                Timah.........................................................................    secukupnya
7.                Kabel penghubung ...................................................     secukupnya
8.                Transformator ..........................................................     1 buah
9.                Resistor .....................................................................    2 buah
10.            LED ..........................................................................    2 buah


LANGKAH – LANGKAH :
1.   Merakit Komponen
a)   Pasang komponen sesuai skema yang dijadikan pedoman sebelumnya.
b)   Pasang komponen dioda terlebih dahulu.
c)   Bengkokkan kaki dioda sebesar ke satu arah tertentu.
d)   Potong kaki komponen yang telah dibengkokkan sebatas area solderan.
e)   Solder kaki dioda tersebut.
f)    Pasang komponen kapasitor (elco) pada PCB.
g)   Lakukan langkah seperti pada langkah c – e .
h)   Pasang IC regulator kemudian solder.
i)    Pasang kabel inputoutput.
Keterangan: Langkah c – e dapat diganti dengan langkah soldering masing – masing. Cara diatas hanya untuk memdapatkan hasil solderan yang lebih baik.

2. Pengecekan
a)   Hubungkan output dari transformator (15, Ground, -15) ke input power supply yang telah dirangkai.
b)   Posisikan AVO pada pengukuran VDC.
c)   Hubungkan probe merah (+) AVO meter pada output + power supply dan probe hitam (-) pada outpu tground power supply.
d)   Sambungkan transformator ke jala – jala listrik PLN (220 VAC).
e)   Jika pada AVO meter terbaca antara 11,8 VDC sampai 12,2 VDC maka powersupply normal.
f)    Kemudian pindahkan probe merah (+) AVO meter pada output ground power supply dan probe hitam (-) pada output power supply.
g)   Jika pada AVO meter terbaca antara 11,8 VDC sampai 12,2 VDC maka power supply normal.


E.  GAMBAR RANGKAIAN
1.    Skema Rangkaian


2.    Layout PCB dan Tata Letak Komponen


F.   PRINSIP KERJA RANGKAIAN

a)   Menurunkan tegangan AC -> menyearahkan tegangan AC sehingga menjadi DC -> Menstabilkan tegangan DC, yang terdiri atas transformator, dioda dan kapasitor/condensator.
b)  Tegangan jala-jala 220 volt dari listrik PLN diturunkan oleh transformator penurun tegangan(step down) yang menerapkan perbandingan lilitan. Dimana perbandingan lilitan dari suatu transformator akan mempengaruhi perbandingan tegangan yang dihasilkan.
c)   Tegangan yang dihasilkan oleh trafo masih berbentuk gelombang AC dan harus disearahkan dengan menggunakan penyearah.Rangkaian penyearah yang digunakan memanfaatkan 4 buah dioda yang telah dirancang untuk bisa meloloskan kedua siklus gelombang ac menjadi satu arah.
d)  Kaki 1 (katoda) dan kaki 2 (anoda),keluar ke kaki 2 katoda.Tegangan negatif  masuk ke kaki 3 (katoda) dan kaki 4 (anoda). Keluar kaki 3 (anoda). Hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan AC, dioda 2 dan dioda 3.Sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator. Maka tegangan AC menjadi DC karna sudah di arahkan oleh komponen diode tersebut. Selanjutnya tegangan positif masuk ke capasitor 1 positif dan kaki input IC LM 7812, tegangan negative masuk ke kaki capasitor 1 negatif. IC kaki 2 (ground) masuk ke tegangan ground. IC LM 7812 kaki 3 keluaran 12V DC, masuk ke capasitor3 kemudian masuk ke tegangan positif.Maka kaki
e)   capasitor3 (output) mengeluarkan tegangan +12 V DC (karena melalui LM 7812 yang menjadikan arus positif).
f)   Gelombang dua arah yang telah diubah menjadi satu arah keluaran dari dioda bridge masih memiliki amplitude tegangan yang tidak rata. Hal ini dikarenakan dioda bridge hanya menghilangkan siklus negative dan menjadikannya siklus positif tetapi tidak merubah bentuk gelombang sama sekali dimana masih memilki lembah dan bukit. Untuk itu dimanfaatkan kapasitor yang mempunyai kapasitansi yang cukup besar untuk membuat rata gelombang tersebut.
Hal ini dikarenakan lamanya proses pelepasan muatan oleh kapasitor sehingga seolah-olah amplitudo dari gelombang tersebut menjadi rata. Tingkat kerataan dari gelombang yang dihasilkan masih dipengaruhi oleh impedansi beban yang kelak akan dihubungkan dengan rangkaian power supply tersebut.
Semakin kecil impedansi beban maka akan menjadikan proses pelepasan muatan pada kapasitor akan semakin cepat, sehingga dengan begitu maka bisa dipastikan gelombang yang semula rata akan berubah kembali menjadi memiliki riak akibat proses pelepasan muatan yang begitu cepat. 
Kemudian tegangan tersebut diubah menjadi + 12 vdc ketika melalui regulator LM 7812 dan diubah kembali menjadi -12 vdc ketika melalui regulator LM 7912.

G.  ANALISA RANGKAIAN
1.   Transformstor fungsinya untuk menaik turunkan tegangan. Transformator atau trafo menurut fungsinya dibagi menjadi dua yaitu :
a.    Transformator penaik tegangan (Step Up)
b.   Transformator penurun tegangan (Step Down).
Tapi rangkaian power supply ini menggunakan transformator yang step Down (penurun tegangan).
2.   Dioda adalah komponen elektroika yang hanya dapat mengalirkan arus listrik dari satu arah saja. Dan mempunyai kaki yang disebut elektroda yaitu Anoda dan Katoda. Pada rangkaian ini diode berfungsi sebagai penyearah yaitu tegangan yang berasal dari transformator (masih tegangan AC) akan diubah menjadi tegangan DC.
Pada proses ini Dioda merubah arus AC ke DC.  Arus yang dihasilkan masih belum murni. Tetapi masih dalam bentuk arus DC yang masih kasar. Pada saat dioda mendapatkan tegangan + dari sumber, maka tegangan akan dilewatkan sehingga dapat terbaca sebagai tegangan + pada osiloskop. Sedangkan ketika mendapat tegangan -, dioda akan mengubahnya menjadi tegangan +, sehingga gelombang yang seharusnya lembah (pada gelombang sinus) diubah menjadi bukit pada output dioda tersebut.
3.   Kapasitor atau sering disebut Elco berfungsi menyimpan tegangan sementara. Kapasitor berfungsi memfilter atau menyaring arus DC yang masih kasar sehingga menjadi lebih halus dari sebelumnya.
Pada kapasitor ini tegangan mengalami pemurnian. Sehingga didapatkannya tegangan DC yang benar – benar murni  tanpa terdapat ripple.
Semakin besar kapasitansi pada kapasitor maka ripple yang ada semakin kecil.
Dan untuk percobaan pada kali ini kita memakai elco 2200uF yang mana dapat kita lihat gelombangnya seperti gambar simulasi berikut:
Gambar Gelombang Setelah Menggunakan Capasitor

Pada gambar diatas garis merah atas merjan channel A yang mana mengukur tegangan positif dengan menghubungkan probe + ke tegangan + dan ground pada probe ke ground powersupply.
Sedangkan garis merah yang ada dibawah adalah channel B yang mana mengukur tegangan negatif dengan menghubungkan + probe ke tegangan – dan groundprobe ke ground powersupply. Sehingga dapat kita peroleh tegangan murni DC seperti yang ditunjukkan pada simulasi diatas yaitu tegangannya konstan (lurus).
Nilai tegangan yang terdepat pada bagian ini jauh lebih besar yaitu kali √2 atau senilai kali 1.4. Pada percobaan kali ini tegangan dari dioda yang keluar sekitar 8 V sekarang menjadi 12,5 V setelah mengalami pengalian.
4.   Regulator IC adalah komponen yang dipakai sebagai otak peralatan elektronika. IC regulator rangkaian regulasi atau pengatur tegangan keluaran dari sebuah catu daya agar efek dari naik atau turunnya tegangan jala-jala tidak mempengaruhi tegangan catu daya sehingga menjadi stabil. IC regulator digunakan untuk meregulasi tegangan, tegangan yang keluar setelah melalui IC regulator akan sesuai dengan jenis IC.
Dari datasheet yang ada, IC 7812 dan 7912 ini memiiki batas toleransi antara 11,4 V sampai 12,6 V untuk tegangan + yaitu IC7812 dan -11,4 V sampai -12,6 V untuk tegangan – yaitu pada IC 7912.
Maka dapat kita ketahui bahwa output dari IC regulator ini masih dalam batas toleransi, yaitu 12,5 V yang mana batas atasnya adalah 12,6 V. Untuk arus sendiri, output IC regulator ini adalah 1 A. Jadi berapa pun arus yang dimasukkan di sini nantinya tetap keluar sebesar 1 A.

H. PROSEDUR PEMAKAIN ALAT
1.   Menyiapkan semua alat dan bahan yang digunakan.
2.   Membersihkan papan PCB dengan menggunakan amplas.
3.   Merangkai komponen-komponen pada papan PCB sesuai dengan gambar rangkaian.
4.   Menyolder pada bagian bawah papan PCB yang tersusun komponen-komponen.
5.   Melekatkan trafo pada papan PCB.
6.   Menghubungkan input trafo pada kabel 0 dan 220 volt.
7.   Memasang steaker dan kabel pada input power supply.
8.   Menghubungkan output trafo dengan jumper tunggal pada 0 dan 6 volt pada trafo. Kemudian ujung lain dari jumper tersebut dihubungkan ke papan PCB
9.   Memasang penjepit buaya dan kabel pada output rangkaian.
10.    Mengecek Rangkaian dengan menggunakan multimeter.
11.    Merapikan kabel-kabel dan bekas solder yang kurang rapi.
12.    Power supply siap digunakan.

Hasil pengetesan
NO
LOKASI PENGECEKAN
HASIL (v)
KETERANGAN
1
TP 1
220 v
AC
2
TP 2
15 v
AC
3
TP 3
+ dengan GND
- dengan GND

14,5 v
14,5 v

DC
DC
4
TP 4
+ dengan -

24 v

DC
5
TP 5
0ut 7812 dengan GND
0ut 7912 dengan GND

11,8 v
11,8 v

DC
DC



I.     KESIMPULAN
1.     Power supply adalah alat untuk menurunkan tegangan dan mengubahnya dari AC ke DC.
2.     Dioda berfungsi untuk menyearahkan gelombang / merubah dari AC ke DC, namun belum DC murni.
3.     Capasitor (elco) berfungsi sebagai pemurni tegangan dan sebagai penstabil tegangan.
4.     Outputdioda yang dipasangi kapasitor akan naik tegangannya sebesar √2 . Vinput.
5.     IC regulator berfungsi memotong tegangan ke suatu tegangan tertentu.
6.     IC regulator akan bekerja lebih baik jika V input lebih besar dari V output.
7.     Power supply jenis linear / trafo ini memiliki ripple yang kecil sehingga cocok untuk peralatan audio karena sedikit desis.

Kelebihan dari rangkaian power supply ini adalah arus yang dikeluarkan (outputnya) ada 3 yakni :
1. Positif (+) 12 Volt DC
2. Negatif (-) 12 Volt DC
3. Ground

Kekurangan dari rangkaian power supply ini adalah kita tidak bisa mengatur tegangan yang akan dipakai (5 atau 12 volt) karena tidak adanya potensio meter pada rangkaian yang gunanya untuk mengatur arus yang akan dikeluarkan. Dan tidak adanya pengaman (fuse).




















Daftar Rujukan

Tooley. Mike, Rangkaian elektronik – Prinsip dan Aplikasi, 29 – 30, Erlangga, Jakarta, 2002.


1 komentar:

  1. Play Slots at Lucky Club Casino UK
    All LuckyClub Casino UK slot games can be played for free here at LuckyClub Casino. Get the chance luckyclub to win real money gambling bonuses by playing at Lucky

    BalasHapus