LAPORAN
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TERINTEGRASI
POWER
SUPLY DC 12 V
(IC
LM 7812 DAN LM 7912)
Dosen
: Samsul Mujakar, S.Pd
Sufirman
(16222049)
TEKNIK
ELEKTROMEDIK ANDAKARA JAKARTA
2017
LAPORAN POWER SUPPLY
A. TUJUAN
1.
Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian power
supply
2.
Mahasiswa dapat merangkai rangkaian power
supply.
3.
Mahasiswa dapat menganalisis karakteristik
rangkaian power supply.
4.
Mampu membuat Power Supply secara sederhana.
5.
Mengetahui aplikasi, dan prinsip kerja dari Power
Supply.
6.
Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dari masing-
masing komponen yang menyusun power supply itu sendiri.
B. DASAR TEORI
1. Pengertian
Power Supply
Adaptor adalah perangkat elektronik yang dapat merubah
tegangan listrik (AC) yang tinggi menjadi tegangan listrik (DC) yang rendah,
tetapi ada juga adaptor yang dapat merubah tegangan listrik yang rendah menjadi
tegangan listrik yang tinggi. Adaptor, accumulator (aki), dan baterai merupakan
salah satu contoh penyuplai daya (Power supply). Keuntungan dari adaptor
dibanding dengan baterai maupun accumulator adalah sangat praktis berhubungan
dengan ketersediaan tegangan, karena adaptor dapat di ambil dari sumber
tegangan AC yang ada di rumah, dimana pada zaman sekarang ini setiap rumah
sudah menggunakan listrik. Selain itu, adaptor mempunyai jangka waktu yang
tidak terbatas jika ada tegangan AC, tegangan AC ini sudah merupakan kebutuhan
primer dalam kehidupan manusia.
Fungsi Power
Supply dalam komponen komputer sangat vital,
karena powersupply merupakan pembagi arus untuk semua perangkat. Power supply
berfungsi untuk mengubah tegangan dari arus AC menjadi tegangan DC, itu dikarenakan
perangkat - perangkat hanya dapat beroperasi dengan arus DC.
a. Transformator
Transformator atau
transformer atau trafo adalah komponen elektromagnetyang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Transformator
bekerja berdasarkan prinsip induksielektromagnetik.Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks
magnet yang idealnya semua
bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada
lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer
dan jumlah lilitan skunder transformator ada
dua jenis yaitu:
1. Transformator step
up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah
menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder
lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
2. Transformator step
down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi
menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer
lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika
Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus
listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan
magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi
ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul
ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).
Gambar Bagian
Transformator
Pada skema transformator di samping, ketika arus listrik dari sumber
tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah
polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus
listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan
primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam
persamaan:
Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer
adalah[2]:
δΦ = Є x δt (1)
Dan untuk rumus GGL induksi yang terjadi
dililitan sekunder adalah
Є = N δΦ/δt (2)
Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks
yang sama, maka
δΦ/δt = Vp/Np = Vs/Ns (3)
Dimana dengan menyusun ulang persamaan akan
didapat
Vp/Np = Vs/Ns (4)
Sedemikian sehingga
Vp.Ip = Vs.Is (5)
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
2. Dioda
Dalam elektronika, dioda
adalah salah satu jenis komponen aktif yang berfungsi sebagai komponen penyearah.
Dioda terbuat dari semikonduktor jenis silikon dan germanium. Dioda disusun
menggunakan semikonduktor jenis p sebagai kutub positif (+) dan semikonduktor
jenis n sebagai kutub negatif (-).
Karena dioda termasuk komponen aktif, arus listrik
yang mengalir dari sambungan p ke sambungan n akan dilewatkan jika tegangan
listrik yang dilewatkan pada dioda berbahan silikon minimal 0,7 volt dan pada
dioda berbahan germanium minimal 0,3 volt.
Dioda juga berfungsi sebagai sakelar dalam rentang
tegangan rendah. Sebagai contoh pada dioda jenis silikon, jika tegangan kurang
dari 0,7 volt tegangan tidak dilewatkan dan jika tegangan lebih besar dari 0,7
volt tegangan dilewatkan. Kebanyakan dioda digunakan karena karakteristik satu
arah yang dimilikinya.Dioda dibagi dalam beberapa jenis yaitu dioda penyearah,
dioda zener, dan dioda foto.
Pada dioda penyearah, jika arus listrik yang lewat
searah dengan arah dioda yaitu dari potensial tinggi ke potensial rendah, dan
tegangan bernilai lebih besar dari tegangan minimum dioda, arus akan
dilewarkan. Namun jika dioda dipasang berkebalikan dengan arah arus listrik,
dioda berfungsi untuk menghambat arus listrik yang lewat.
Kapasitas dioada memiliki batas, sehingga jika
tegangan disambungan n jauh lebih besar dari pada tengan di sambungan p,
puluhan atau ratusan volt, kemungkinan dioda akan breakdown karena tidak mampu
menahan aliran arus listrik. Dioda penyearah antara lain digunakan untuk
menyearahkan arus listrik bolak-balik pada transformator dan mencegah arus
berbalik arah dalam rangkaian elektronika.
Gambar dan simbol dioda penyearah
Simbol-simbol Dioda :
Gambar simbol-simbol dioda
Fungsi Dioda :
1.
Penyearah, contoh :dioda bridge.
2.
Penstabil tegangan (voltage regulator), yaitu
dioda zener.
3.
Pengaman /sekering.
4.
Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk
memangkas/membuang levelsinyal yang ada di atas atau di bawah level tegangan
tertentu.
5.
Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk
menambahkan komponen dc kepada suatu sinyal ac.
6.
Pengganda tegangan.
7.
Sebagai indikator, yaitu LED (Light Emitting
Diode).
8.
Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian
power amplifier.
9.
Sebagai sensor cahaya, yaitu dioda photo.
10.
Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled
oscilator), yaitu dioda varactor.
Dioda mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC).
Penyearah tegangan ini ada 2 macam, yaitu :
1. Penyearah
setengah gelombang (half-wave rectifier)
Dioda menyearahkan tegangan AC yang berbentuk gelombang menjadi tegangan DC
hanya siklus positif tegangan AC saja.Sedangkan pada saat siklus negatifnya
dioda mengalami panjar balik (reverse bias) sehingga tegangan beban
menjadi nol.
|
|
Gambar 3 Penyearah setengah
gelombang (half-wave rectifier)
Pada gambar di atas, Vi sebagai tegangan input rangkaian yang mempunyai nilai sebesar 20Vpp (20V peak to peak artinya jarak tegangan antara puncak tegangan dan lembah tegangan). Sesuai dengan karakteristik dioda yaitu panjar maju (forward bias) hanya melewatkan tegangan positif saja, maka hanya gelombang positif saja yang dilewatkan sedangkan gelombang negatif tidak dilewatkan. Setelah disearahkan menggunakan dioda maka akan di dapat bentuk gelombang seperti pada gambar di sebelahnya. Setelah itu bisa dihitung nilai Vrms dan Vdc nya.
2. Penyearah gelombang penuh (full-wave
rectifier)
Dioda digunakan sebagai penyearah gelombang penuh, dalam artian dioda akan
bekerja secara bergantian menyearahkan tegangan AC pada saat siklus positif dan
negatif. Penyearah gelombang penuh ada 2 macam dan penggunaannya disesuaikan
dengan transformator yang dipakai. Untuk transformator dengan CT (Center Tap)
menggunakan 2 dioda saja sebagai penyearahnya sedangkan untuk transformator
biasa digunakan jembatan dioda (dioda bridge).
Pada dioda bridge, hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan
arus untuk setiap siklus tegangan sedangkan 2 dioda lainnya bersifat
sebagai isolator pada saat siklus yang sama. Untuk memahami cara
kerja dioda bridge, perhatikanlah gambar berikut.
Gambar 4. Penyearah gelombang penuh (full-wave
rectifier)
Saat siklus positif, arus mengalir melalui dioda D2 menuju beban dan kembali melalui dioda D3. Pada saat yang bersamaan pula, dioda D1 dan D4 mengalami panjar balik (reverse bias) sehingga tidak ada arus yg mengalir atau kedua dioda tersebut bersifat sebagai isolator.Sedangkan pada saat siklus negatif, arus mengalir melalui dioda D1 menuju beban dan kembali melalui dioda D4.Karena dioda D2 dan D3 mengalami panjar balik (reverse bias) maka arus tidak dapat mengalir pada kedua dioda ini.
Kedua hal ini terjadi berulang secara terus menerus
hingga didapatkan tegangan beban yang berbentuk gelombang penuh yang
sudah disearahkan (tegangan DC).
Untuk Jembatan dioda (diodabridge) ini
tersedia dalam bentuk 1 komponen saja dipasaran. Jika ingin membuat merancang
sendiri bisa dibuat dengan menggunakan 4 dioda yang sama karakteristiknya.
Yang harus diperhatikan adalah kapasitas arus yang
dilewatkan oleh dioda harus lebih besar dari besar arus yang dilewatkan pada
rangkaian.
3. Kapasitor
Kapasitor disebut juga
kondensator adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik
dalam waktu tertentu tanpa disertai reaksi kimia.Besaran yang diukur pada
sebuah kapasitor adalah kapasitansi yang dinotasikan dengan C.
Satuan kapasitansi adalah
farad (F).Dalam bidang elektronika, satuan farad adalah satuan yang sangat
besar dan jarang dipergunakan. Dalam praktek biasanya dipergunakan satuan farad
dalam bentuk pecahan seperti
1 Farad
(F) =
1.000.000 µF(Micro Farad)
1 Micro Farad (µF) = 1.000
nF (Nano Farad)
1 Nano Farad (nF) =
1.000 pF (Piko Farad)
Kapasitor dibagi dalam jenis kapasitor polar dan kapasitor non-polar. Kapasitor
non-polar dapat dipasang bolak-balik pada rangkaian elektronika, tanpa
memperhatikan kutub positif dan negatifnya.
Pada kapasitor polar, kutub negatif (-) digambarkan
sebagai garis putih.Pemasangan kutub positif (+) dan kutub negatif (-)
kapasitor yang salah pada rangkaian elektronika dapat menyebabkan rangkaian
rusak atau meledak.
Fungsi dan tujuan pemasangan
kapasitor :
a. Memisahkan
arus bolak-balik (AC) dengan arus searah (DC)
b. Sebagai
filter sebagai rangkaian catu daya
c. Sebagai
pembangkit frekuensi pada rangkaian pemancar
d. Menghilangkan
bouncing atau loncatan api pada sakelar
e. Menghemat
daya listrik pada lampu TL
Gambar dan simbol kapasitor
4. IC Regulator
Integrated circuit atau IC
adalah komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain.IC
adalah komponen yang dipakai sebagai otak peralatan elektronika.IC regulator
rangkaian regulasi atau pengatur tegangan keluaran dari sebuah catu daya agar
efek dari naik atau turunnya tegangan jala-jala tidak mempengaruhi tegangan
catu daya sehingga menjadi stabil.
IC regulator digunakan untuk
meregulasi tegangan, tegangan yang keluar setelah melalui IC regulator akan
sesuai dengan jenis IC.
Misalkan IC 7805 maka tegangan
yang keluar sebesar +5V.IC 7805 mempunyai arti 78 adalah menstabilkan tegangan
positif.Sedangkan 05 adalah besarnya tegangan yang keluar sebesar +5V.
Sedangkan untuk IC 7905 mempunyai arti 79 adalah menstabilkan tegangan negatif
dan 05 adalah besarnya tegangan yang keluar sebesar -5V.
Untuk mengetahui kaki pada IC
regulator kita dapat melihat posisi IC, apabila pada IC tertera kode IC maka
terhitung dari kiri ke kanan adalah kaki satu,dua dan tiga. Pada IC 78xx kaki
satu adalah kaki input, kaki dua adalah kaki ground dan kaki tiga adalah kaki
output. Sedangkan untuk IC79xx kaki satu adalah kaki ground, kaki dua adalah
kaki input, kaki tiga adalah kaki output.
Gambar dan simbol IC regulator
5. PCB
Papan sirkuit cetak (bahasa Inggris: printed circuit board atau PCB) adalah
sebuah papan yang penuh dengan sirkuit dari logam yang menghubungkan komponen elektronik
satu sama lain tanpa kabel. Papan sirkuit ini mendapatkan namanya karena
diproduksi secara massal dengan cara pencetakan.
Kronologi sejarah
1936 - Papan sirkuit cetak pertama kali ditemukan oleh Paul Eisler, ilmuwan
Austria yang memasukkan penggunaan papan sirkuit ini ke dalam sebuah radio.
1943 - Amerika Serikat menggunakan papan sirkuit dengan jumlah besar dalam
radio militer mereka.
1948 - Komersialisasi papan sirkuit cetak di Amerika Serikat.
Setelah tahun 1950, papan sirkuit cetak telah digunakan secara massal di
dalam industri elektronik.
Klasifikasi
Papan sirkuit cetak dapat digolongkan atas beberapa
jenis berdasarkan:
Ø Susunan
lapis
1.
Lapis tunggal
2.
Lapis ganda
3.
Multi lapis (4, 6, 8 lapis)
Ø Bentuk
1. Keras
2.
lunak (fleksibel)
3.
Gabungan keras dan lunak
Ø Spesifikasi
1.
Konvensional
2.
Penghubung kepadatan tinggi (High Density
Interconnect)
Ø Material
basis
1.
FR4
2.
Logam
3.
Keramik
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
1. Solder ....................................................................... 1
buah
2. Tang Potong ............................................................. 1
buah
3. Obeng plus
(+) .......................................................... 1
buah
4. Multimeter ................................................................ 1
buah
5. Cutter/Gunting.......................................................... 1
buah
6. Penggaris................................................................... 1
buah
7. Selotip....................................................................... secukupnya
8. Amplas...................................................................... secukupnya
2. Bahan
1. Kapasitor .................................................................. 6
buah
2.
IC Regulator 7812..................................................... 1
buah
3.
IC Regulator 7912
………………………………… 1 buah
4.
Dioda 1N4001........................................................... 4
buah
5.
PCB........................................................................... 1
buah
6.
Timah......................................................................... secukupnya
7.
Kabel
penghubung ................................................... secukupnya
8.
Transformator .......................................................... 1
buah
9.
Resistor
..................................................................... 2 buah
10.
LED
.......................................................................... 2 buah
LANGKAH – LANGKAH :
1. Merakit
Komponen
a) Pasang
komponen sesuai skema yang dijadikan pedoman sebelumnya.
b) Pasang
komponen dioda terlebih dahulu.
c) Bengkokkan
kaki dioda sebesar ke satu arah tertentu.
d) Potong kaki
komponen yang telah dibengkokkan sebatas area solderan.
e) Solder kaki
dioda tersebut.
f) Pasang
komponen kapasitor (elco) pada PCB.
g) Lakukan
langkah seperti pada langkah c – e .
h) Pasang IC
regulator kemudian solder.
i) Pasang kabel
inputoutput.
Keterangan: Langkah c – e dapat diganti dengan langkah soldering masing –
masing. Cara diatas hanya untuk memdapatkan hasil solderan yang lebih baik.
2. Pengecekan
a) Hubungkan
output dari transformator (15, Ground, -15) ke input power supply yang telah
dirangkai.
b) Posisikan
AVO pada pengukuran VDC.
c) Hubungkan
probe merah (+) AVO meter pada output + power supply dan probe hitam (-) pada
outpu tground power supply.
d) Sambungkan
transformator ke jala – jala listrik PLN (220 VAC).
e) Jika pada
AVO meter terbaca antara 11,8 VDC sampai 12,2 VDC maka powersupply normal.
f) Kemudian
pindahkan probe merah (+) AVO meter pada output ground power supply dan probe
hitam (-) pada output power supply.
g) Jika pada
AVO meter terbaca antara 11,8 VDC sampai 12,2 VDC maka power supply normal.
E. GAMBAR RANGKAIAN
1. Skema Rangkaian
2. Layout PCB dan Tata Letak Komponen
F. PRINSIP KERJA
RANGKAIAN
a) Menurunkan
tegangan AC -> menyearahkan tegangan AC sehingga menjadi DC ->
Menstabilkan tegangan DC, yang terdiri atas transformator, dioda dan
kapasitor/condensator.
b) Tegangan
jala-jala 220 volt dari listrik PLN diturunkan oleh transformator penurun
tegangan(step down) yang menerapkan perbandingan lilitan. Dimana perbandingan
lilitan dari suatu transformator akan mempengaruhi perbandingan tegangan yang
dihasilkan.
c) Tegangan
yang dihasilkan oleh trafo masih berbentuk gelombang AC dan harus disearahkan
dengan menggunakan penyearah.Rangkaian penyearah yang digunakan memanfaatkan 4
buah dioda yang telah dirancang untuk bisa meloloskan kedua siklus gelombang ac
menjadi satu arah.
d) Kaki 1 (katoda)
dan kaki 2 (anoda),keluar ke kaki 2 katoda.Tegangan negatif masuk ke
kaki 3 (katoda) dan kaki 4 (anoda). Keluar kaki 3 (anoda). Hanya ada 2 dioda
saja yang menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan AC, dioda 2 dan dioda
3.Sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator. Maka tegangan AC menjadi
DC karna sudah di arahkan oleh komponen diode tersebut. Selanjutnya tegangan
positif masuk ke capasitor 1 positif dan kaki input IC LM 7812, tegangan
negative masuk ke kaki capasitor 1 negatif. IC kaki 2 (ground) masuk ke
tegangan ground. IC LM 7812 kaki 3 keluaran 12V DC, masuk ke capasitor3
kemudian masuk ke tegangan positif.Maka kaki
e) capasitor3
(output) mengeluarkan tegangan +12 V DC (karena melalui LM 7812 yang menjadikan
arus positif).
f) Gelombang
dua arah yang telah diubah menjadi satu arah keluaran dari dioda bridge masih
memiliki amplitude tegangan yang tidak rata. Hal ini dikarenakan dioda bridge
hanya menghilangkan siklus negative dan menjadikannya siklus positif tetapi
tidak merubah bentuk gelombang sama sekali dimana masih memilki lembah dan
bukit. Untuk itu dimanfaatkan kapasitor yang mempunyai kapasitansi yang cukup
besar untuk membuat rata gelombang tersebut.
Hal ini dikarenakan lamanya proses pelepasan muatan
oleh kapasitor sehingga seolah-olah amplitudo dari gelombang tersebut menjadi
rata. Tingkat kerataan dari gelombang yang dihasilkan masih dipengaruhi oleh
impedansi beban yang kelak akan dihubungkan dengan rangkaian power supply
tersebut.
Semakin kecil impedansi beban maka akan menjadikan
proses pelepasan muatan pada kapasitor akan semakin cepat, sehingga dengan
begitu maka bisa dipastikan gelombang yang semula rata akan berubah kembali
menjadi memiliki riak akibat proses pelepasan muatan yang begitu cepat.
Kemudian tegangan tersebut diubah menjadi
+ 12 vdc ketika melalui regulator LM 7812 dan diubah kembali menjadi -12 vdc ketika
melalui regulator LM 7912.
G. ANALISA RANGKAIAN
1. Transformstor
fungsinya untuk menaik turunkan tegangan. Transformator atau trafo menurut
fungsinya dibagi menjadi dua yaitu :
a. Transformator
penaik tegangan (Step Up)
b. Transformator
penurun tegangan (Step Down).
Tapi rangkaian power supply ini menggunakan
transformator yang step Down (penurun tegangan).
2. Dioda adalah
komponen elektroika yang hanya dapat mengalirkan arus listrik dari
satu arah saja. Dan mempunyai kaki yang disebut elektroda yaitu
Anoda dan Katoda. Pada rangkaian ini diode berfungsi sebagai
penyearah yaitu tegangan yang berasal dari transformator (masih tegangan AC)
akan diubah menjadi tegangan DC.
Pada proses ini Dioda merubah arus AC ke DC. Arus yang
dihasilkan masih belum murni. Tetapi masih dalam bentuk arus DC yang masih
kasar. Pada saat dioda mendapatkan tegangan + dari sumber, maka tegangan akan
dilewatkan sehingga dapat terbaca sebagai tegangan + pada osiloskop. Sedangkan
ketika mendapat tegangan -, dioda akan mengubahnya menjadi tegangan +, sehingga
gelombang yang seharusnya lembah (pada gelombang sinus) diubah menjadi bukit
pada output dioda tersebut.
3. Kapasitor
atau sering disebut Elco berfungsi menyimpan tegangan sementara.
Kapasitor berfungsi memfilter atau menyaring arus DC yang masih kasar sehingga
menjadi lebih halus dari sebelumnya.
Pada kapasitor ini tegangan mengalami pemurnian. Sehingga didapatkannya
tegangan DC yang benar – benar murni tanpa terdapat ripple.
Semakin besar kapasitansi pada kapasitor maka ripple yang ada semakin
kecil.
Dan untuk percobaan pada kali ini kita memakai elco 2200uF yang mana dapat
kita lihat gelombangnya seperti gambar simulasi berikut:
Gambar Gelombang Setelah Menggunakan
Capasitor
Pada gambar diatas garis merah atas merjan channel A yang mana mengukur
tegangan positif dengan menghubungkan probe + ke tegangan + dan ground pada
probe ke ground powersupply.
Sedangkan garis merah yang ada dibawah adalah channel B yang mana mengukur
tegangan negatif dengan menghubungkan + probe ke tegangan – dan groundprobe ke
ground powersupply. Sehingga dapat kita peroleh tegangan murni DC seperti yang
ditunjukkan pada simulasi diatas yaitu tegangannya konstan (lurus).
Nilai
tegangan yang terdepat pada bagian ini jauh lebih besar yaitu kali √2 atau
senilai kali 1.4. Pada percobaan kali ini tegangan dari dioda yang keluar
sekitar 8 V sekarang menjadi 12,5 V setelah mengalami pengalian.
4. Regulator IC
adalah komponen yang dipakai sebagai otak peralatan elektronika. IC regulator
rangkaian regulasi atau pengatur tegangan keluaran dari sebuah catu daya agar
efek dari naik atau turunnya tegangan jala-jala tidak mempengaruhi tegangan
catu daya sehingga menjadi stabil. IC regulator digunakan untuk meregulasi
tegangan, tegangan yang keluar setelah melalui IC regulator akan sesuai dengan
jenis IC.
Dari datasheet yang ada, IC 7812 dan 7912 ini memiiki
batas toleransi antara 11,4 V sampai 12,6 V untuk tegangan + yaitu IC7812 dan
-11,4 V sampai -12,6 V untuk tegangan – yaitu pada IC 7912.
Maka dapat kita ketahui bahwa output dari IC regulator
ini masih dalam batas toleransi, yaitu 12,5 V yang mana batas atasnya adalah
12,6 V. Untuk arus sendiri, output IC regulator ini adalah 1 A. Jadi berapa pun
arus yang dimasukkan di sini nantinya tetap keluar sebesar 1 A.
H. PROSEDUR PEMAKAIN ALAT
1. Menyiapkan
semua alat dan bahan yang digunakan.
2. Membersihkan
papan PCB dengan menggunakan amplas.
3. Merangkai
komponen-komponen pada papan PCB sesuai dengan gambar rangkaian.
4. Menyolder
pada bagian bawah papan PCB yang tersusun komponen-komponen.
5. Melekatkan
trafo pada papan PCB.
6. Menghubungkan
input trafo pada kabel 0 dan 220 volt.
7. Memasang
steaker dan kabel pada input power supply.
8. Menghubungkan
output trafo dengan jumper tunggal pada 0 dan 6 volt pada trafo. Kemudian ujung
lain dari jumper tersebut dihubungkan ke papan PCB
9. Memasang
penjepit buaya dan kabel pada output rangkaian.
10. Mengecek
Rangkaian dengan menggunakan multimeter.
11. Merapikan
kabel-kabel dan bekas solder yang kurang rapi.
12. Power supply
siap digunakan.
Hasil pengetesan
NO
|
LOKASI
PENGECEKAN
|
HASIL (v)
|
KETERANGAN
|
1
|
TP 1
|
220 v
|
AC
|
2
|
TP 2
|
15 v
|
AC
|
3
|
TP 3
+ dengan GND
- dengan GND
|
14,5 v
14,5 v
|
DC
DC
|
4
|
TP 4
+ dengan -
|
24 v
|
DC
|
5
|
TP 5
0ut 7812 dengan GND
0ut 7912 dengan GND
|
11,8 v
11,8 v
|
DC
DC
|
I. KESIMPULAN
1. Power supply
adalah alat untuk menurunkan tegangan dan mengubahnya dari AC ke DC.
2. Dioda
berfungsi untuk menyearahkan gelombang / merubah dari AC ke DC, namun belum DC
murni.
3. Capasitor
(elco) berfungsi sebagai pemurni tegangan dan sebagai penstabil tegangan.
4. Outputdioda
yang dipasangi kapasitor akan naik tegangannya sebesar √2 . Vinput.
5. IC regulator
berfungsi memotong tegangan ke suatu tegangan tertentu.
6. IC regulator
akan bekerja lebih baik jika V input lebih besar dari V output.
7. Power supply
jenis linear / trafo ini memiliki ripple yang kecil sehingga cocok untuk
peralatan audio karena sedikit desis.
Kelebihan dari rangkaian power
supply ini adalah arus yang dikeluarkan (outputnya) ada 3 yakni :
1. Positif (+) 12 Volt DC
2. Negatif (-) 12 Volt DC
3. Ground
Kekurangan dari rangkaian power
supply ini adalah kita tidak bisa mengatur tegangan yang akan dipakai (5 atau
12 volt) karena tidak adanya potensio meter pada rangkaian yang gunanya untuk
mengatur arus yang akan dikeluarkan. Dan tidak adanya pengaman (fuse).
Daftar Rujukan
Tooley. Mike, Rangkaian
elektronik – Prinsip dan Aplikasi, 29 – 30, Erlangga, Jakarta, 2002.
http://dc369.4shared.com/download/hMa8LSeb/semikonduktor.ppt?tsid=20141008-025841-1055c943&lgfp=2000
Play Slots at Lucky Club Casino UK
BalasHapusAll LuckyClub Casino UK slot games can be played for free here at LuckyClub Casino. Get the chance luckyclub to win real money gambling bonuses by playing at Lucky